Digital Theory : Theorizing New Media
Digital berasal dari bahasa yunani yaitu kata digtius yang
berarti jari jemari. Jumlah dari jari jemari kita adalah 10 dan angka 10
terdiri dari angka 0 dan 1. Oleh karena itu digital merupakan gambaran dari suatu
keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan
binner).
Teori Digital Media Baru
Teori digital adalaha sebuah konsep pemahaman dan
perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains dari semua yang sifatnya manual
menjadi otomatis, dan dari semua yang sifatnya rumit menjadi mudah. Digital
adalah sebuah metode yang complex dan flexibel yang bisa menjadi sesuatu yang
pokok dalam kehidupan manusia. Mengapa teori digital selalu berhubungan dengan
media? Karena Media adalah sesuatu yang terus berkembang. Media baru atau New
Media adalah media yang terbentuk karna adanya interaksi antar manusia dengan
teknologi.
Modern media VS Old Media
Media modern adalah media yang sedang berkembang saat ini
dalam teknologi, informasi dan komunikasi. Media modern menjadi perantara yang
menghubungkan antara sesama manusia dan manusia dengan teknologi saat ini.
Contoh dari media modern saat ini adalah adanya internet, Handphone, Sosial
media, Website, Search Engine, dll.
Old media/ media lama adalah media yang berkembang pada
beberapa tahun lalu. Pelopor pertama yang dapat menghubungkan manusia dengan
media media teknologi tersebut adalah old media. Contoh dari old media adalah Koran,
Radio, TV.
Televisi yang termasuk dalam old media masih tetap mampu
bersaing dengan adanya new media sekarang seperti contohnya internet. TV masih
mampu menyaingi internet yang terbilang internet lebih cepat mendapat informasi
di banding kan dengan TV.
On The Net : Navigating the world wide web
Screen, nets, and webs
Pada mulanya internet merupakan jaringan komputer yang
dikembangkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui
proyek ARPANET. Dimana pada waktu itu komputer yang digunakan adalah komputer
yang menggunakan sistem operasi UNIX. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan,
kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua
standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang
sekarang dikenal sebagai TCP/IP. Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah
untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat
(US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar
dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah
bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi
terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu
Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara,
University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun
1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama
kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas
di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk
mengaturnya.
Digital Cinema : Virtual Screens
Sutradara film George Lucas menyatakan bahwa film yang
berkembang pada abad pertengahan ke-19 mulai dikembangkan dari sebuah fotografi
melalui media dengan menggunakan pita seluloid untuk menangkap dan merekam
gambar. Teknologi ini menjadi dasar pembuatan sebuah film, Lucas menyebutkan
bahwa pada akhir abad ke-19 sampai akhir abad ke-20 telah ditemukan pengganti
sebuah pita seluloid yaitu teknologi digital yang merupakan awal baru untuk
penggarapan sebuah film dan bioskop. Teknologi digital membawa pengaruh besar
dalam dunia perfilman mulai dari tahap pembuatan hingga tahap distribusi.
Digital Produksi dan Pasca Produksi
Sampai saat ini, proses pembuatan film yang masih
menggunakan kamera pita seluloid 35mm atau 70mm, memiliki kualitas gambar yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan proses pembuatan film yang menggunakan
teknologi digital. Selain itu dengan menggunakan teknologi digital untuk proses
produksi dan pasca produksi bisa menggunakan atau memanfaatkan komputer.
Digital film dimulai pada akhir 1980-an ketika Sony membawa konsep
‘sinematografi elektronik, namun sayangnya inisiatif itu harus gagal. Pada
akhir tahun 1990-an, dengan diperkenalkannya teknologi HDCAM dan mengganti nama
menjadi ‘sinematografi digital’ yang proses pembuatannya menggunaakan kamera
digital dan pada akhirnya teknologi ini mengambil alih untuk semua proses
pembuatan film.
George Lucas merupakan orang yang sangat berperan dalam
melahirkan teknologi baru ini, ketika pada tahun 2001 dia menggarap sebuah film
berjudul star wars, dengan meggunakan Sony HDW-F900 HDCAM yang dilengkapi
dengan lensa panavision camcorder high-end. High-end kamera menggunakan sensor
tunggal yang ukurannya hampir setara dengan 35mm frame. Selain itu, pengambilan
gambar dalam format HDTV progresif memberikan gambar yang berukuran 720-1080
pixel.
Penggunaan teknologi digital dalam proses produksi
memberikan keuntungan, bila sebelumnya dalam penggarapan sebuah sinema, sinema
harus dibuat dengan pita seluloid yang harganaya amat mahal. Pita seluloid 35
mm satu rollnya berharga empat juta dan hanya mampu merekam sepanjang empat menit.
Berarti untuk membuat sinema berdurasi seratus menit dibutuhkan dana yang
sangat besar. Sedangkan biaya untuk proses pembuatan secara digital dibutuhkan
dana yang jauh lebih rendah dibanding mengunakan pita seluloid. Untuk proses
pengeditan secara digital, file bisa disimpan kedalm hardisk atau memori flash.
Selain itu file nya bisa didownload dengan menggunakan sistem RAID (Redundant
Array of Inexpensive/Drives independen/Disk).
Namun disisi lain, walau sinema digital memiliki keuntungan
dalam tahap produksi dan pascaproduksi namun penayangannya masih menjadi
hambatan. Sebagian besar bioskop masih menggunakan teknologi pemutar sinema
seluloid. Satunya-satunya cara agar sinema digital bisa diputar di bioskop
hanyalah dengan mencetaknya kembali dalam pita seluloid. Sedangkan tidak semua
sinema digital yang berformat video bisa ditransfer menjadi seluloid karena
standar video.
Digital Distribution dan Exhibition
Dengan adanya digital distribution dan exhibition jelas
tidak hanya membawa keuntungan untuk pihak minoritas dan Negara dunia ketiga
namun juga membawa keuntungan bagi pihak penyedia. Untuk industry film
mainstream film yang berformat digital bisa didownload melalui server-server
dari provider. Metode ini relative lebih murah karena hanya berupa salinan.
Dengan beberapa ribu rillis setahun, tabungan yang ditwarkan oleh distribusi
digital lebih dari $ 1 miliar. Saat ini untuk pendistribusian sebuah salinan
film dapat memanfaatkan DVD, Hard Drive, maupun melalui satelit. Sebagai salah
satu tindakan pengamanan untuk mencegah pembajakan dilakukan pengenkripsian
data yang terdapat pada salah satu platform.
Distribusi digital memungkinkan rilis yang lebih murah,
seperti halnya pada tahap sebelumnya yaitu teknologi audiovisual (sound
systems, videotape formats, dll). Namun terkadang format file yang diterima
oleh pihak receiver tidak kompatibel antara kompresi dengan server. Dengan
adanya hal ini berarti film saat ini harus didistribusikan dalam berbagai
format.
Pada Maret 2002, 'Digital Cinema Inisiatives' dibentuk oleh
studio besar, seperti : Disney, Fox, MGM, Paramount, Sony Pictures, Universal
dan Warner untuk mengembangkan spesifikasi arsitektur terbuka untuk sinema
digital yang dapat diambil oleh semua pihak industri.
Conclusion
Pada akhir 1990-an, digital cinema memegang peranan penting
dalam proses pembuatan film modern yang pada awalnya menggunakan pita seluloid
dengan biya produksi yang cukup mahal. Dengan hadirnya digital cinema,yang
mengubah gambar kedalam format digital jenis gambar yang dapat dihasilkan
begitu terasa sangat berbeda bila disbanding pada masa pra-digital.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu
"MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang
lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi internet.
'Doing' on the net
Apa yang kita lakukan dengan internet ? Ini merupakan
pertanyaan yang dapat dijawab dengan mudah misalnya menggunakan internet untuk
chatting, mengirim email, browsing, dll. Itu semua merupakan jawaban umum yang
didapatkan ketika anda bertanya kepada teman atau kerabat anda. Untuk melakukan
chating kita dapat menggunakan MSN. Untuk email dapat menggunakan yahoo, gmail,
dll. Dan dengan internet kita juga dapat melakukan kegiatan 'blogging'
menggunakan blogger, wordpress, dll. Selain kegunaan internet diatas masih
banyak lagi kegunaan lainnya.
New Media
Situs-situs seperti MySpace, Blogger, Youtube mengubah cara
pandang penggunaan internet. Internet yang dulu hanya digunakan untuk jaringan
kini dapat digunakan untuk menonton video, live streaming, mendengarkan radio,
melakukan sharing, dan sebagainya.