Minggu, 22 Juni 2014

Resensi Novel "Kening"


Judul Buku             : Kening
Penulis                       : Rakhmawati Fitri
Hak Penerbitan       : Terrant Books
Jumlah Halaman     : 194
Tahun Terbit            : 2011
Jenis Buku                : fiksi  
Harga Buku              : Rp.39.000
            "Hmm.. saya sebenarnya berat ngomong ini. I used to keep it for myself, but I have to say it… Saya pasti pulang ke Bandung. Kamu: Semangatku”
            Rakhmawati Fitri, atau dikenal dengan Fitrop yang selalu ceria, membuat penasaran salah satu interviewer apakah pernah menangis karena cinta? Di buku inilah Fitrop  menceriterakan dan menjawab pertanyaan itu.
            Awalnya sosok itu bernama Owl, yang menarik perhatian seorang Fitri. Owl itu temannya Agra, Agra temannya Owl, Fitri temannya Agra dan Owl, Fitri suka Owl. Lalu melihat tidak ada respon berarti, bahkan tidak dapat disebut sebagai seseorang yang tidak peka, namun tidak peduli,maka Fitri tidak melanjutkan perasaannya, terlebih lagi Fitri adalah sosok perempuan yang mudah sekali il-feel, sehingga tidak susah untuk melupakannya. Agra, bukan Owl, lelaki dari Medan yang mempunyai idealisme tentang punk yang sangat tinggi, yang mampu menahan Fitri agar penyakit mudah lf-feel nya tidak terlalu kambuhan. Sosok yang mampu membuat Fitri betah berlama-lama berdiskusi tentang segala hal, cita-citanya dan menjadi pendengar yang baik untuk Agra.
Sosok yang membuat Fitri merasakan apa itu jatuh cinta.
            Hubungan yang bertahan tiga tahun bukan hubungan yang lurus – lurus dan manis manis saja. Fitri Tropica yang berlari kencang  mengejar cita – citanya di Jakarta, sedangkan Agra menjadi pendamping Fitri yang setia di samping impian Fitri.
Agra mendampingi, diam di tempat untuk meraih cita – citanya, dan Fitri berlari terlalu kencang meninggalkan Agra, bukan meninggalkan perasaannya, namun perbedaan tersebut membuat hubungan mereka berakhir.
Fitri dengan karir dan impian – impiannya.
Agra dengan Anin, cinta barunya.
***
            ‘Kening’ ini merupakan potongan – potongan cerita Fitri Tropica. Cerita pertama adalah “Hello Goodbye 1 – 6”, yang potongannya sudah saya kemukakan di atas,cerita pribadi dari seorang Fitri Tropica mengenai kehidupan cintanya. Tentang sosok seorang Agra yang mampu membuat Fitri sukar move-on, dan beberapa sosok pengganti Agra yang tidak lama bertahan di hatinya, lalu tentang hubungannya dengan artis lelaki ganteng (Zacky) yang menggemparkan dunia infotainmen maupun penggemar artis tersebut karena banyak yang tidak terima seorang Fitrop bisa berpacaran dengan lelaki ganteng yang umurnya di bawah Fitri. Semuanya dikemukakan dengan gaya bahasa yang lucu, namun kena. Iya, kena, karena Fitri mampu membuat semua cerita cintanya pada bagian yang sedih menjadi lucu namun tidak menghapus tujuan mengapa cerita ini dibagi, untuk evaluasi, untuk merenung.
Fitri pun menunjukkan cintanya kepada orangtuanya dengan surat cinta untuk kedua orangtuanya, sweetness level: priceless.
            Dan di buku ini ada kelucuan Fitri Tropica yang harus mendongengkan cerita tentang Raja Urdha dan Ratu Agnimaya yang mempunyai seorang anak bernama Putri Kanaka.
Masih ada empat cerita lagi yang berjudul Mojang Macho, Kain Gaib Daeng, Pagi Manis Asam Asin, dan Trims.
            Overall, buku ini kita merasa mengintip beberapa halaman dari diary bookseorang Fitri Tropica, terutama dengan kisah cintanya. Namun di ceritanya yang lain kita bisa melihat sisi imajinasi seorang Fitri Tropica dengan dongeng dan puisi (lucunya). Dan di cerita “Trims” isinya adalah jawaban dari pertanyaan para fansnya di linimasa.
   Pokok isi buku :
Pokok isi dari buku ini adalah mengajarkan untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk memulai sebuah karier dari berbagai macam kesulitan ataupun dukungan yang ada. Dan buku ini juga mengajarkan penggunaan diksi yang unik serta analogi yang imajinatif untuk mendeskripsikan isi ceritanya.

   Keunggulan buku :
Buku ini memiliki kelebihan untuk mengajarkan seseorang agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi cobaan, karena masalah yang timbul pada kehidupan merupakan sukses yang tertunda dan buku ini membuat orang tidak gampang menyerah dalam menhadapi segala cobaan-cobaan yang melanda di kehidupannya.

    

    Kelemahan buku :
Kelemahan pada buku ini yaitu terdapatnya beberapa kata – kata yang salah dalam pengetikan, dan banyak kata-kata yang tidak terlalu baku
    Saran :
Saran untuk buku ini tidak banyak, cukup perbaiki kekeliruan kata yang tercetak pada buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar