Jumat, 22 April 2016

CERPEN : SEMENTARA

CERPEN
SEMENTARA

            Suatu hari di SMA seorang perempuan yang sangat pendiam tetapi periang. Yaitu bernama Sisi, Sisi baru masuk SMA dan menduduki bangku kelas 10 atau 1 SMA. Di sekolahnya banyak yang tidak dia kenal, tetapi ternyata setelah dilihat-lihat ternyata dia melihat ada beberapa teman Sekolah Dasarnya yang walaupun waktu dia SD dia tidak sekelas tetapi dia kenal. Lalu akhirnya Sisi menghampiri temannya itu sehabis upacara berlangsung, Rani dan Ray. "Hai, lo juga sekolah disini?" tanya Sisi kepada Ray dan Rani, "lah haha iyaa gue udah tau klo lo masuk sini kali Si,gue tau dari nyokap gue kan nyokap lo bilang sama nyokap gue" Ray menjawabnya, Lalu Sisi pun balas menjawab lagi "Oh iya ya?nyokap gue ga bilang tuh haha". Terlalu asik ngobrol dengan teman lama yang tidak pernah bertemu setelah lulus sekolah dasar Bel pun berbunyi tanda murid-murid masuk ke kelas masing-masing dan ternyata Sisi sekelas dengan teman sewaktu Sekolah Dasarnya dulu yaitu Rani. Setelah ia tau Sisi pun mengajak Rani untuk duduk bareng, lalu mereka mengobrol asik di kelas karena guru belum kunjung datang, "eh kan si Raka juga sekolah disini masuk bareng gue sama Ray" kata Rani, "hah? iyaa? dia masuk di kelas mana?oh iya sih ya lo ber 3 kan dari SMP yang sama" Sisi menjawab, lalu Rani menjawab lagi " di kelas sebelah tau haha tadi pas upacara emang lo ga liat?" Sisi pun bilang tidak dan guru mulai masuk kelas dan mereka memberhentikan pembicaraannya.
            Bunyi bel istirahat pun berdering  mereka berdua Sisi dan Rani bergegas ke kantin, sebelum ke kantin ternyata Rani melihat Raka bersama teman kelasnya, "Rak!" sapa Rani. "oyy" saut Raka, Rani langsung berbincang dengan Raka. "Rak ini Sisi, lo inget ga? yang dulu SMPnya di SMP 90, kan waktu itu lo bilang ada cewe anak SMP 90 yang lagi lo deketin, Sisi kan?", "hahaha bisa aja lo Ran gausah di perjelas kali, hallo Si lo sekolah disini juga?waah kita dari kapan mau ketemu tapi malah ketemu disini ya satu sekolah bareng", Sisi membalas "ya ampun Ran gausah di perjelas kali, hay Rak haha iyaa ya kita malah ketemunya disini,oh iya kalian pada mau ikut ekskul apa?" tiba-tiba Sisi membahas ekskul yang Sisipun belum tau ingin ikut ekskul apa. Raka pun menjawab "basket dong gue, lo apa Si?cheers ya?haha" Sisipun menggeleng tidak tau, setelah ngobrol asik Ray pun datang menghampiri mereka, mereka ber 4 pun saling asik mengobrol saking asiknya Raka pun lupa dengan temannya yang ingin ke kantin bersama, sampai-sampai temannya sudah balik lagi mau ke kelas Rakapun bingung "eh fis maaf maaf gue ke asikkan ngobrol nih duluan aja kekelasnya, nanti gue nyusul", tanpa sadar ternyata Sisi terus memperhatikan teman Raka. Lalu Sisi dan yang lainnya kembali ke kelasnya masing-masing.
            Pukul 15.00 pun bel berbunyi tanda untuk pulang, Sisi langsung bergegas keluar kelas dan menunggu Ray untuk pulang bareng, karena rumah mereka berdekatan. "Ray!" sapa Sisi, "kenapa Si?"saut ray, "gue pulang bareng lo ya?" tanya Sisi, "oh boleh tapi gue mau kumpul ekskul dulu daftar sekalian ada rapatnya gitu" jawab Ray, "oh okee gapapa kok lo ekskul apa emang basket juga sama kaya Raka?"tanya Sisi lagi, "yoi, tunggu disini sebentar ya Si gue mau masuk ke ruangannya dulu" jawab Ray, Sisi oun kembali menjawab "oke oke siap, gue tunggu disini ya". Keingin tahuannya Sisi mulai keluar dia merasa bosan dan mengintip ruangan tempat kumpulnya anak basket itu, ternyata dia lihat cowo yang tadi bareng Raka, sedang berkenalan dan ngobrol bareng dengan Ray dan Raka, tak lama kemudian keluarlah mereka dari ruangan tersebut. "Si ayo balik!" Ray memanggil Sisi, "oh iya Ray yuk!". Ditengah perjalanan tanpa basa-basi Sisipun bertanya "Ray, itu tadi yang ngobrol sama lo sama Raka siapa namanya?hahaha","hahaha yang temen kelasnya Raka? haha itu Hafis namanya,kenapa?lo naksir?" Ray mulai meledeki Sisi, Sisi hanya balas tertawa dan menjawab "ooh Hafis namanya", Ray pun tanpa basa-basi berterus terang "mau gue kenalin?nanti gue kenalin deh atau ngga lo follow twitternya aja dulu nanti gue alesan suruh follow back twitter lo", Sisi pun tertawa terbahak-bahak "hahahahahahahah bisa aja lo Ray, tapi boleh sih ntar malem gue follow deh twitternya". Sesampainya di rumah Sisi pun masih terngiang manisnya senyuman cowo itu dia bergegas membuka handphone lalu membuka twitter dan mencari twitter cowo tersebut, dan setelah dapa dan di follow, dia langsung mengabari Ray.
            Dua hari kemudian waktunya Ray dan tim basket yang lain ekskul/latihan basket, Sisi pun menunggu selesainya latihan tersebut karena ia pulang bareng dengan Ray, di selah istirahat Ray pun mendekati Hafis "Fis gue udah follow twitter lo, follow back dong sombong lo", "haha gue buka twitter aja belom Ray iya nanti pasti gue followback santai", "oh iya sama folloowback temen gue juga ya pokoknya di atas nama gue kok di followers lo","haha siap siap nanti gue followback, emang siapa Ray?"tanya Hafis, "tuh yang lagi nungguin gue disana", "lah itu cewe lo kan?", "hahaha mana ada gue belom punya cewe kali dia temen SD gue","kan dia sering pulang bareng lo, gue kira dia pacar lo",Ray pun membantah "Nggalah dia sering pulang bareng gue karena gue sama dia tuh deketan","ooh gitu oke deh nanti gue followback twitternya". Setelah selesai latihan Ray pun memanggil Sisi, dan Sisi pun menghampirinya "kenapa Ray?", "Fis sini" Ray memanggil Hafis, Sisi pun tiba tiba kaget kenapa Hafis juga di panggil "yap ada apa Ray?" tanya Hafis, "Ini fis temen gue kenalan dulu" "eh iya hay gue Hafis", sontak Sisipun amat sangat terkejut "oh hallo gue Sisi" dengan menutupi rasa malunya dia mencoba sok akrab "oh iya fis followback twitter gue ya haha gue tau twitter lo dari Ray" "oh iya iya tadi Ray udah bilang kok tenang aja" kata Hafis.
            Setelah insiden perkenalan itu pun karena twitter, Sisi dan Hafis mulai dekat seperti pertemanan ia ke Ray dan Raka, tetapi ada yang mengganjal sepertinya Hafis terlihat tertarik dengan Sisi. Selama perkenalan itu Sisi dan Hafis sering mengirim pesan hampir setiap hari. Pada suatu saat Sisi mencari tahu tentang Hafis ternyata setelah dicari Hafis memiliki kekasih dan mereka sudah lama menjalin hubungan tersebut, Sisi tidak mengetahuinya setelah tau semua tentang Hafis, Sisi pun tidak berubah sikapnya terhadap Hafis. Ia malah membuat tali pertemanan seperti Sisi membahas kekasih Hafiis yang ternyata mereka sedang tidak akur, niat Sisi membahasnya untuk bisa Hafis lebih terbuka dengan Sisi. Hafis pun menceritakan semua permasalahan yang sedang dihadapi dengam kekasihnya itu. Walau Hafis masih dengan kekasihnya dia bela-belain nungguin Sisi ekskul sampai sore karena kondisi cuaca hujan, Hafis khawatir karena Sisi tidak bareng Ray jadi dia menunggu Sisi hingga sore dengan supir pribadinya. Tetapi malah tidak jadi Ayah Sisi pun menjemputnya sia-sia lah Hafis menunggu Sisi, Sisi merasa menyesal karena merasa tidak enak dengan Hafis. Lalu mereka saling mengumbar janji untuk bisa pergi bersama. Sesekali Hafis bermain kerumah, mengantar Sisi pulang, menjemput Sisi selesai ekskul setelah dia les, Sisi menunggu Hafis latihan basket, sampai suatu saat Hafis menghampiri rumah Sisi dan bermain bersama laluu pergi bersama menggunakan angkutan umum, setelah mereka selesai makan mereka kembali pulang ke rumah Sisi, tetapi Hafis mengajak jalan kaki Sisipun mau dan menantang balik Hafis, merekapun berjalan cukup jauh hingga sampai rumah kembali, tetapi perjalananpun tidak terasa karena mereka yang saling menyimpan perasaan senang bisa bercanda, bercengkrama dengan orang yang mereka sukai.
            Banyak momen yang dilalui Sisi dan Hafis dari senang, sedih, haru, dan bahagia. dari terdengarnya kabar bahwa Hafis sudah tidak menjalin hubungannya dengan kekasihnya, tetapi semua hanya sementara. Pada suatu saat Hafis menghilang dan datang lagi dengan kabar bahwa ia kembali lagi dengan kekasihnya. Sisi sangat amat terpukul dan sedih, karena ia tau bukan dari mulut Hafis tapi orang lain, tetapi ada yang membuat hatinya senang walaupun masih terasa sakit, temannya memberi tahu Sisi kalua sebelum mereka kembali Hafis pun berfikir dan bertanya kepada temannya tersebut "menurut lo gue balikan sama cewe gue apa gue nyatain cinta gue ke Sisi ya?". Temannya pun tidak bisa menjawab karena keputusan selalu ada pada diri kita sendiri begitu juga Hafis keputusan ada di tangannya, dan mengikuti hati yang berkata. Lalu ia memilih jalannya yaitu kembali kepada kekasihnya.
            Semester 1 berlalu begitu cepat, terdengar kabar bahwa Hafis pergi meninggalkan sekolahnya itu, ia pindahh ke sekolah  tempat asalnya, Sisi pun tambah sedih tetapi Sisi bisa apa, dia hanya ingin pertemanannya tidak putus dengan Hafis walau cerita hatinya tidak akan tersampaikan olehnya.


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar