CERPEN
SEMENTARA
Suatu hari di SMA
seorang perempuan yang sangat pendiam tetapi periang. Yaitu bernama Sisi, Sisi
baru masuk SMA dan menduduki bangku kelas 10 atau 1 SMA. Di sekolahnya banyak
yang tidak dia kenal, tetapi ternyata setelah dilihat-lihat ternyata dia
melihat ada beberapa teman Sekolah Dasarnya yang walaupun waktu dia SD dia
tidak sekelas tetapi dia kenal. Lalu akhirnya Sisi menghampiri temannya itu
sehabis upacara berlangsung, Rani dan Ray. "Hai, lo juga sekolah
disini?" tanya Sisi kepada Ray dan Rani, "lah haha iyaa gue udah tau
klo lo masuk sini kali Si,gue tau dari nyokap gue kan nyokap lo bilang sama
nyokap gue" Ray menjawabnya, Lalu Sisi pun balas menjawab lagi "Oh
iya ya?nyokap gue ga bilang tuh haha". Terlalu asik ngobrol dengan teman
lama yang tidak pernah bertemu setelah lulus sekolah dasar Bel pun berbunyi
tanda murid-murid masuk ke kelas masing-masing dan ternyata Sisi sekelas dengan
teman sewaktu Sekolah Dasarnya dulu yaitu Rani. Setelah ia tau Sisi pun
mengajak Rani untuk duduk bareng, lalu mereka mengobrol asik di kelas karena
guru belum kunjung datang, "eh kan si Raka juga sekolah disini masuk
bareng gue sama Ray" kata Rani, "hah? iyaa? dia masuk di kelas
mana?oh iya sih ya lo ber 3 kan dari SMP yang sama" Sisi menjawab, lalu
Rani menjawab lagi " di kelas sebelah tau haha tadi pas upacara emang lo
ga liat?" Sisi pun bilang tidak dan guru mulai masuk kelas dan mereka
memberhentikan pembicaraannya.
Bunyi bel
istirahat pun berdering mereka berdua
Sisi dan Rani bergegas ke kantin, sebelum ke kantin ternyata Rani melihat Raka
bersama teman kelasnya, "Rak!" sapa Rani. "oyy" saut Raka,
Rani langsung berbincang dengan Raka. "Rak ini Sisi, lo inget ga? yang
dulu SMPnya di SMP 90, kan waktu itu lo bilang ada cewe anak SMP 90 yang lagi
lo deketin, Sisi kan?", "hahaha bisa aja lo Ran gausah di perjelas
kali, hallo Si lo sekolah disini juga?waah kita dari kapan mau ketemu tapi
malah ketemu disini ya satu sekolah bareng", Sisi membalas "ya ampun
Ran gausah di perjelas kali, hay Rak haha iyaa ya kita malah ketemunya disini,oh
iya kalian pada mau ikut ekskul apa?" tiba-tiba Sisi membahas ekskul yang
Sisipun belum tau ingin ikut ekskul apa. Raka pun menjawab "basket dong
gue, lo apa Si?cheers ya?haha" Sisipun menggeleng tidak tau, setelah
ngobrol asik Ray pun datang menghampiri mereka, mereka ber 4 pun saling asik
mengobrol saking asiknya Raka pun lupa dengan temannya yang ingin ke kantin
bersama, sampai-sampai temannya sudah balik lagi mau ke kelas Rakapun bingung
"eh fis maaf maaf gue ke asikkan ngobrol nih duluan aja kekelasnya, nanti
gue nyusul", tanpa sadar ternyata Sisi terus memperhatikan teman Raka. Lalu
Sisi dan yang lainnya kembali ke kelasnya masing-masing.
Pukul 15.00 pun
bel berbunyi tanda untuk pulang, Sisi langsung bergegas keluar kelas dan
menunggu Ray untuk pulang bareng, karena rumah mereka berdekatan.
"Ray!" sapa Sisi, "kenapa Si?"saut ray, "gue pulang
bareng lo ya?" tanya Sisi, "oh boleh tapi gue mau kumpul ekskul dulu
daftar sekalian ada rapatnya gitu" jawab Ray, "oh okee gapapa kok lo
ekskul apa emang basket juga sama kaya Raka?"tanya Sisi lagi, "yoi,
tunggu disini sebentar ya Si gue mau masuk ke ruangannya dulu" jawab Ray,
Sisi oun kembali menjawab "oke oke siap, gue tunggu disini ya".
Keingin tahuannya Sisi mulai keluar dia merasa bosan dan mengintip ruangan tempat
kumpulnya anak basket itu, ternyata dia lihat cowo yang tadi bareng Raka,
sedang berkenalan dan ngobrol bareng dengan Ray dan Raka, tak lama kemudian
keluarlah mereka dari ruangan tersebut. "Si ayo balik!" Ray memanggil
Sisi, "oh iya Ray yuk!". Ditengah perjalanan tanpa basa-basi Sisipun
bertanya "Ray, itu tadi yang ngobrol sama lo sama Raka siapa
namanya?hahaha","hahaha yang temen kelasnya Raka? haha itu Hafis
namanya,kenapa?lo naksir?" Ray mulai meledeki Sisi, Sisi hanya balas
tertawa dan menjawab "ooh Hafis namanya", Ray pun tanpa basa-basi
berterus terang "mau gue kenalin?nanti gue kenalin deh atau ngga lo follow
twitternya aja dulu nanti gue alesan suruh follow back twitter lo", Sisi
pun tertawa terbahak-bahak "hahahahahahahah bisa aja lo Ray, tapi boleh
sih ntar malem gue follow deh twitternya". Sesampainya di rumah Sisi pun
masih terngiang manisnya senyuman cowo itu dia bergegas membuka handphone lalu
membuka twitter dan mencari twitter cowo tersebut, dan setelah dapa dan di
follow, dia langsung mengabari Ray.
Dua hari kemudian
waktunya Ray dan tim basket yang lain ekskul/latihan basket, Sisi pun menunggu
selesainya latihan tersebut karena ia pulang bareng dengan Ray, di selah
istirahat Ray pun mendekati Hafis "Fis gue udah follow twitter lo, follow
back dong sombong lo", "haha gue buka twitter aja belom Ray iya nanti
pasti gue followback santai", "oh iya sama folloowback temen gue juga
ya pokoknya di atas nama gue kok di followers lo","haha siap siap
nanti gue followback, emang siapa Ray?"tanya Hafis, "tuh yang lagi
nungguin gue disana", "lah itu cewe lo kan?", "hahaha mana
ada gue belom punya cewe kali dia temen SD gue","kan dia sering
pulang bareng lo, gue kira dia pacar lo",Ray pun membantah "Nggalah
dia sering pulang bareng gue karena gue sama dia tuh deketan","ooh
gitu oke deh nanti gue followback twitternya". Setelah selesai latihan Ray
pun memanggil Sisi, dan Sisi pun menghampirinya "kenapa Ray?",
"Fis sini" Ray memanggil Hafis, Sisi pun tiba tiba kaget kenapa Hafis
juga di panggil "yap ada apa Ray?" tanya Hafis, "Ini fis temen
gue kenalan dulu" "eh iya hay gue Hafis", sontak Sisipun amat
sangat terkejut "oh hallo gue Sisi" dengan menutupi rasa malunya dia mencoba
sok akrab "oh iya fis followback twitter gue ya haha gue tau twitter lo
dari Ray" "oh iya iya tadi Ray udah bilang kok tenang aja" kata
Hafis.
Setelah insiden
perkenalan itu pun karena twitter, Sisi dan Hafis mulai dekat seperti
pertemanan ia ke Ray dan Raka, tetapi ada yang mengganjal sepertinya Hafis
terlihat tertarik dengan Sisi. Selama perkenalan itu Sisi dan Hafis sering
mengirim pesan hampir setiap hari. Pada suatu saat Sisi mencari tahu tentang Hafis
ternyata setelah dicari Hafis memiliki kekasih dan mereka sudah lama menjalin
hubungan tersebut, Sisi tidak mengetahuinya setelah tau semua tentang Hafis, Sisi
pun tidak berubah sikapnya terhadap Hafis. Ia malah membuat tali pertemanan
seperti Sisi membahas kekasih Hafiis yang ternyata mereka sedang tidak akur, niat
Sisi membahasnya untuk bisa Hafis lebih terbuka dengan Sisi. Hafis pun
menceritakan semua permasalahan yang sedang dihadapi dengam kekasihnya itu. Walau
Hafis masih dengan kekasihnya dia bela-belain nungguin Sisi ekskul sampai sore
karena kondisi cuaca hujan, Hafis khawatir karena Sisi tidak bareng Ray jadi
dia menunggu Sisi hingga sore dengan supir pribadinya. Tetapi malah tidak jadi
Ayah Sisi pun menjemputnya sia-sia lah Hafis menunggu Sisi, Sisi merasa menyesal
karena merasa tidak enak dengan Hafis. Lalu mereka saling mengumbar janji untuk
bisa pergi bersama. Sesekali Hafis bermain kerumah, mengantar Sisi pulang,
menjemput Sisi selesai ekskul setelah dia les, Sisi menunggu Hafis latihan
basket, sampai suatu saat Hafis menghampiri rumah Sisi dan bermain bersama
laluu pergi bersama menggunakan angkutan umum, setelah mereka selesai makan
mereka kembali pulang ke rumah Sisi, tetapi Hafis mengajak jalan kaki Sisipun
mau dan menantang balik Hafis, merekapun berjalan cukup jauh hingga sampai
rumah kembali, tetapi perjalananpun tidak terasa karena mereka yang saling
menyimpan perasaan senang bisa bercanda, bercengkrama dengan orang yang mereka
sukai.
Banyak momen yang
dilalui Sisi dan Hafis dari senang, sedih, haru, dan bahagia. dari terdengarnya
kabar bahwa Hafis sudah tidak menjalin hubungannya dengan kekasihnya, tetapi
semua hanya sementara. Pada suatu saat Hafis menghilang dan datang lagi dengan
kabar bahwa ia kembali lagi dengan kekasihnya. Sisi sangat amat terpukul dan
sedih, karena ia tau bukan dari mulut Hafis tapi orang lain, tetapi ada yang
membuat hatinya senang walaupun masih terasa sakit, temannya memberi tahu Sisi
kalua sebelum mereka kembali Hafis pun berfikir dan bertanya kepada temannya
tersebut "menurut lo gue balikan sama cewe gue apa gue nyatain cinta gue
ke Sisi ya?". Temannya pun tidak bisa menjawab karena keputusan selalu ada
pada diri kita sendiri begitu juga Hafis keputusan ada di tangannya, dan
mengikuti hati yang berkata. Lalu ia memilih jalannya yaitu kembali kepada
kekasihnya.
Semester 1
berlalu begitu cepat, terdengar kabar bahwa Hafis pergi meninggalkan sekolahnya
itu, ia pindahh ke sekolah tempat asalnya,
Sisi pun tambah sedih tetapi Sisi bisa apa, dia hanya ingin pertemanannya tidak
putus dengan Hafis walau cerita hatinya tidak akan tersampaikan olehnya.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar